Buku SMP Athalia
Guru 12 purnama
"Bu Guru, cita-cita hanya orang kaya saja yang punyakah?" tanya murid di MIN Lasalimu, Buton. Sebuah tanya polos dari anak-anak Bajo yang mungkin tidak akan terucap dari kebanyakan anak-anak Indonesia. Meninggalkan bangku sekoah dan memilih melaut bersama sang ayah, fenomena biasa bagi anak-anak Bajo. Bangku sekolah dan bercita-cita barang mewah bagi mereka.
Kadang anak-anak Indonesia sudah ceria duduk di bangku sekolah. Beranjak ingin pintar meski dengan cara amat tertatih-tatih. sayang, guru-guru mereka kerap tidak bersabar. Seperti tutur menyentak seorang guru dari murid bernama Syakila di Sambas. "Dia memang susdah diajar, Bu. Gara-gara sakit, IQ-nya makin rendah."
Tahukah kita di pelosok Banten ada Juju, murid yang harus menerabas lebatnya hutan berkilo-kilometer demi bisa belajar di sekolah? Seorang diri melalui belantara hingga dia pun menginap dari rumah ke rumah di perkampungan tempat sekolahnya berada. Menumpang hidup dengan orang-orang asing, yang beruntung amat baik mernerima kehadiran Juju. Hanya sehari dalam sepekan dia pulang untuk bertemu dengan orangtua dan adik tercinta.
Dengan gigihnya perjuangan anak-anak Indonesia, sayangnya guru-guru mereka ajarkan ketidakjujuran. Danil harus rela hatinya dikoyak-koyak lantaran menerima kenyataan yang harus dihadapi. Rekan-rekan gurunya membetulkan lembaran jawaban Ujian Nasional siswa demi nama harum sekolah hingga pejabat.
0000008402 | IND 920 Sek g | SMP Athalia | Available |
No other version available